This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Kamis, 25 April 2013

Pertanyaan-Pertanyaan Seputar IUD


Melihat animo para pengunjung blog ini yang selalu meningkat, saya merasa surprise. Maka dari itu saya pun berusaha untuk meng-update blog ini secara berkala. Sebenarnya blog ini tidak hanya membahas mengenai alat kontrasepsi semata. Blog ini juga membahas mengenai hal-hal yang berhubungan dengan keluarga. Termasuk diantaranya tumbuh kembang balita serta upaya untuk memperbaiki kualitas keluarga melalui pemberdayaan ekonomi keluarga.
Namun, mengingat antusias pengunjung blog ini rata-rata adalah mencari informasi seputar alat kontrasepsi, maka saya selaku pengelola dan penulis di blog ini kembali tergerak untuk menyajikan informasi seputar kasus-kasus yang terjadi pada akseptor yang pernah dipasangi IUD.
Dari beberapa topik yang saya ketengahkan, ternyata topik mengenai IUD paling banyak yang mengunjungi. Ini terlihat dari rekam jejak para penanya yang secara tidak langsung berkonsultasi melalui kolom komentar.
Adakalanya saya kebingungan dengan pertanyaan saudara-saudara sekalian, maka sayapun meminta bantuan salah seorang dokter spesialis, yaitu dr. Handi Intan, SpOG. Alhamdulillah, dokter Handi selalu mau menjawab pertanyaan yang saya ajukan, yang merupakan pertanyaan ibu-ibu sekalian. Bahkan itu menjadi pelajaran penting juga bagi saya.
Nah, mengingat ada beragam pertanyaan mengenai IUD, maka saya akan meng-copy paste beberapa pertanyaan yang pernah ditanyakan. Alasan saya meng-copy paste pertanyaan tersebut bukan apa-apa, hanya ingin berbagi ilmu saja, barangkali ada diantara anda sekalian yang memiliki kasus yang sama dengan sang penanya. Kenapa saya angkat pertanyaan-pertanyaan dari pengunjung blog ini kedalam satu artikel khusus? Karena saya pikir ini akan bermanfaat untuk anda sekalian yang mungkin terkena kasus serupa. Jadi ini bukan upaya ‘menguliti’ para penanya ya. Mari kita berpikir positif bahwa saya mengangkat kasus-kasus khusus ke dalam satu artikel khusus dan membagikannya kepada para pembaca sekalian semata-mata adalah untuk memberikan pencerahan bahwa selalu ada hal-hal yang tak terduga dalam pemasangan kontrasepsi, dan Solusinya seperti apa.
IUD spiral dan copper T (foto: doc.hadisome)
Berikut adalah pertanyaan-pertanyaan yang pernah hadir di kolom komentar pertanyaan seputar IUD bagian 1 dan keuntungan-kerugian IUD.
#1. Pertanyaan pertama sengaja saya angkat dari kasusnya Bunda Galau yang memiliki kasus sedikit “unik”.
Salam kenal Mas…..
Pada waktu melahirkan melalui operasi caesar, tahun 2003, saya dipasangi IUD. Pada tahun 2007 IUD di lepas karena berniat menambah momongan. Namun hingga kini (2012) belum dikaruniai juga, Selama 2007-kemarin, saya belum pernah memeriksakan diri ke dokter kandungan, mengingat tidak pernah ada keluhan. hingga kemarin, saat mengantar kakak ke dokter kandungan, saya iseng melakukan USG untuk mengetahui kondisi rahim saya mengapa tidak hamil-hamil. Ternyata masih ada sisa patahan IUD nya. Dokter menyarankan untuk segera operasi.
memang waktu proses pelepasan IUD di Bidan, Bidan ybs sempat mengeluhkan kesulitan, dan sempat memanggil rekan bidan lainnya, ketika proses pelepasan itu juga IUD tidak diperlihatkan, hanya bilang bahwa IUD sudah di lepas, padahal dulu (sebelumnya beberapa kali saya bongkar pasang IUD, selalu di perlihatkan).
Yang ingin saya tanyakan, apakah operasi pengambilan sisa IUD itu harus segera dilakukan? jika tidak diambil, dapatkah berdampak pada kondisi rahim saya? benarkah tidak bisa hamil karena alat sisa IUD itu? mengingat sisa IUD itu menempel di bagian kanan, sedangkan kita masih punya indung telur sebelah kiri.
Jadi artinya kalaupun seumur hidup patahan itu tidak diambil, tidak akan berdampak apa-apa kan?
Terima kasih ya Mas,
(bunda galau  )
Untuk menjawab pertanyaan Bunda Galau, sejujurnya saya kebingungan karena itu sudah masuk wilayah medis. Beruntung salah satu teman saya yang berprofesi sebagai dokter ahli syaraf di RSHS Bandung menyarankan untuk bertanya kepada salah seorang dokter spesialis Obgyn, yaitu dr. Handi Intan, SpOG. Dan berikut ini adalah jawaban dari dr. Handi Intan, SpOG:
Yang biasanya patah tertinggal pada saat pencabutan IUD adalah bagian sayap. Itu kecil dan tidak memadai sebagai kontrasepsi. (jika seukuran sayap itu bisa punya efek kontrasepsi, tentu semua IUD akan diubah cukup seukuran sayapnya itu saja).
Yang terjadi pada ibu adalah yang disebut sebagai infertilitas sekunder. Kalau mau hamil (lagi) ya diperiksa sama seperti pemeriksaan kemandulan yaitu analisis sperma, siklus haid, USG (kalau2 ada massa yg menekan kavum uteri atau tuba), HSG dan kadar progesteron. Patahan IUD-nya tidak perlu diangkat, karena terbuat dari bahan plastik yang tidak menimbulkan reaksi apa-apa di dalam badan.
(Jadi artinya kalaupun seumur hidup patahan itu tidak diambil, tidak akan berdampak apa-apa kan?)
Iya gak apa itu bahan inert artinya tdk aktif. Kalaupun yg ada tembaganya tdk masalah cuma tdk ada efek kontrasepsi aja. Isi tembaganya sdh habis, makanya kalau KB normal kan ada jangka waktu hrs diganti kl gak bisa hamil, itu sebabnya, bukan krn bahaya.
Sumber: dr. Handi Intan SpOG, RS Omni Alam Sutra.
#2. Pertanyaan berikutnya datang dari salah seorang ibu di Pasuruan Jawa Timur
Assalamu’alaikum.
Selamat siang.
 Begini,  saya sedang ada masalah tentag siklus haid yang tidak teratur. 3 bulan yang lalu saya memakai IUD.Tapi bulan pertama sampai bulan ke 3 haidnya lancar, nah memasuki bulan ke 4 ini saya  belum datang haid juga. Saya takut banget kalo hamil lagi, bukankah klo pakai kb IUD tu haidnya teratur? Sedangkan bayi saya masih berusia 6 bulan, dan waktu melaihrkan secara cecar. Trima kash sbelumnya
wassalam. Pasuruan
Untuk kasus ibu di Pasuruan ini saya menduga bukan hamil, melainkan hanya terlambat haid saja. ini adalah masalah yang biasa terjadi pada ibu menyusui. Apalagi yang memberikan ASI eksklusif selama enam bulan.
Selama masa menyusui, terjadi perubahan hormone yang dipengaruhi oleh hormon prolaktin. Hormone prolaktin inilah yang memengaruhi sekresi hormon estrogen dan progesteron. kedua hormon tersebut akan berpengaruh terhadap haid. nah, hormon prolaktin ini menekan keluarnya hormon tersebut, akibatnya ibu belum haid juga.
hormon prolaktin ini muncul pada saat ibu sedang menyusui. terutama asi eksklusif. sampai enam bulan pertama, biasanya hormon prolaktin ini memberikan pengaruh signifikan terhadap masa haid.
saran saya: coba lakukan test dengan testpack terlebih dahulu untuk memastikan apakah hamil atau tidak. semoga saja tidak ya..
salam

#3. Pertanyaan dari seorang Ibu C
malem pa..berbahayakah jika menggunakan iud tapi tidak pernah chek ke dokter selama 6 tahun…dan apakah jika di buka iud akan terasa sakit
terimakasih
jika ditanya berbahaya atau tidak, jawabnya adalah tidak berbahaya selama anda tidak mengalami keluhan apa-apa.
ketika dibuka tidak akan terasa sakit. malah katanya, membuka IUD lebih gampang ketimbang pemasangannya…
trims.
sebenarnya masih banyak yang ingin saya angkat, namun demi kenyamanan mata anda, maka saya hadirkan sedikit saja dulu. (HS)

Sambutan

Alhamdulillah wallaupun cuman blog yang dapat kami buat belum sampai ke web dikarenakan anggaran biaya yang tidak memadai untuk pembuatan web.
tapi saya yakin dengan inipun bisa menambah pengetahunan dan iinformasi untuk semua masyarakat terutama pegguna KB. tapi disini ada software penmbah saldo rekening anda bisa buka disini ataw disini.
terima kasih